Senin, 21 Februari 2011

Jam piket organ dalam shalat dan perubahan warna pada alam

Sholat dan perubahan Warna Alam

BismillaahiRrohmaniRrohiim...
Setiap peralihan waktu sholat sebenarnya menunjukkan perubahan tenaga alam , ini yang boleh diukur dan diserap melalui perubahan warna alam.
Aku rasa fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang terlibat dalam bidang fotografi, betul tidak?

Waktu Subuh

Sebagai contoh, pada waktu Subuh alam berada
dalam spektrum warna biru muda yang
bersamaan dengan frekuensi tiroid yang
mempengaruhi sistem metabolisma tubuh.
Jadi warna biru muda atau waktu Subuh
mempunyai rahasia berkaitan dengan penawar/
rezeki dan komunikasi.
Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya
ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama
kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi
dan rezeki.
Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat
diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam
keadaan roh dan jasad bercantum (keserentakan
ruang dan masa) - dalam arti kata lain jaga
daripada tidur.
Di sini juga dapat kita cungkil akan rahasia
diperintahkan sholat di awal waktu.
Bermulanya saja adzan Shubuh, tenaga alam pada
waktu itu berada pada tahap optimum.
Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui
konsep resonan pada waktu rukuk dan sujud.
Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenarnya
sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.



Waktu Dhuhur


Warna alam seterusnya berubah ke warna hijau
(Isyraq & Dhuha) dan kemudian warna kuning
menandakan masuknya waktu dhuhur.
Spektrum warna pada waktu ini bersamaan
dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan
dengan sistem pencernaan.
Warna kuning ini mempunyai rahasia yang
berkaitan dengan keceriaan.
Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat
Zuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya
akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat
cerianya. Orang yang tengah sakit perut ceria
tidak?

Waktu Ashar

Kemudian warna alam akan berubah kepada
warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di
mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan
dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis
yang merangkumi sistem reproduktif.
Rahasia warna orange ialah kreativiti.
Orang yang kerap tertinggal Ashar akan hilang
daya kreativitinya dan lebih malang lagi kalau di
waktu Ashar ini jasad dan roh seseorang ini
terpisah (tidur ).
Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Asar ni amat
diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita.

Waktu Magrib

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna
merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh
orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah.
Ini karena spektrum warna pada waktu ini
menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan
ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat
bertenaga karena mereka resonan dengan alam.
Mereka yang sedang dalam perjalanan juga seelok-
eloknya berhenti dahulu pada waktu ini (sholat
Maghrib dulu ) karena banyak interferens berlaku
pada waktu ini yang boleh mengelirukan mata kita.
Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah
keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.

Waktu Isya

Apabila masuk waktu Isya , alam berubah ke
warna Indigo dan seterusnya memasuki fasa
Kegelapan.
Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman
dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan
dengan sistem kawalan otak.
Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan
selalu berada dalam kegelisahan.

Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan
sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam.
Tidur pada waktu ini dipanggil tidur delta di mana
keseluruhan sistem tubuh berada dalam kerehatan.
Qiyamullail
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar
kembali dengan warna putih, merah jambu dan
seterusnya ungu di mana ianya bersamaan
dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus
dan hipotalamus.
Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini
dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiyamullail.
Begitulah secara ringkas perkaitan waktu sholat
dengan warna alam.
Manusia kini sememangnya telah sadar akan
kepentingan tenaga alam ini dan inilah faktor
adanya bermacam-macam kaedah meditasi yang
dicipta seperti taichi, qi-gong dan sebagainya.
Semuanya dicipta untuk menyerap tenaga-tenaga
alam ke sistem tubuh.
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur
karena telah di ’kurniakan’ syariat sholat oleh Allah
s.w.t tanpa perlu kita memikirkan bagaimana
hendak menyerap tenaga alam ini. Subhanallah...
Hakikat ini seharusnya menginsafkan kita bahwa
Allah s.w.t mewajibkan sholat ke atas hamba-Nya
atas sifat pengasih dan penyayang-Nya sebagai
pencipta karena Dia tahu hamba-Nya ini amat-amat
memerlukan-Nya.
Adalah amat malang sekali bagi kumpulan manusia
yang amat lalai dalam menjaga solatnya tapi amat
berdisiplin dalam kesibukan kesibukan lainnya.
Wallahualam.

Selasa, 15 Februari 2011

urusan antara engkau dan tuhanmu

Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri; bagaimanapun, maafkanlah mereka

Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; bagaimanapun, berbaik hatilah

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa yang sejati; bagaimanapun, jadilah sukses

Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; bagaimanapun, jujur dan terbukalah

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; bagaimanapun, bangunlah

Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; bagaimanapun, berbahagialah

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang; bagaimanapun, berbuat baiklah

Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Engkau lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu; bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka

Senin, 14 Februari 2011

Remaja Muslim Memperingati Valentine's Day

Setiap tanggal 14 Februari ada hiruk-pikuk remaja dunia. Mereka punya hajat besar dengan merayakan sebuah hari yang dikenal dengan Valentine's Day (hari Valentine). Hiruk-pikuk itu kini membudaya. Tak peduli itu di kalangan Kristen Barat, Hindu India, ataupun Muslim Indonesia.

Ada pertanyaan yang patut kita kemukakan. Apa sebenarnya Valentine's Day itu? Apakah esensinya? Dan, bolehkan remaja Muslim ikut berkecimpung merayakannya? Apakah perayaan itu bagian dari kultur dan peradaban Islam sehingga kita harus ikut menyemarakkannya?

Background Historis Valentine's Day

Ada berbagai versi tentang asal muasal Valentin's Day ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa ia berasal dari seorang yang bernama Saint (Santo) Valentine, seorang yang dianggap suci oleh kalangan Kristen, yang menjadi martir karena menolak untuk meninggalkan agama Kristiani. Dia meninggal pada tanggal 14 Februari 269 M., pada hari yang sama saat dia mengungkapkan ucapan cinta. Dalam legenda yang lain disebutkan bahwa Saint Valentine meninggalkan satu catatan selamat tinggal kepada seorang gadis anak sipir penjara yang menjadi temannya. Dalam catatan itu dia menuliskan tanda tangan yang berbunyi From Your Valentine. Ada pula yang menyebutkan bahwa bunyi pesan akhir itu adalah Love From Your Valentine.

Cerita lain menyebutkan bahwa Valentine mengabdikan dirinya sebagai pendeta pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakannya karena dia menentang Kaisar. Penentangan ini bermula pada saat Kaisar berambisi untuk membentuk tentara dalam jumlah yang besar. Dia berharap kaum lelaki untuk secara suka rela bergabung menjadi tentara. Namun, banyak yang tidak mau untuk terjun ke medan perang. Mereka tidak mau meninggalkan sanak familinya. Peristiwa ini membuat kaisar naik pitam. Lalu apa yang terjadi? Dia kemudian menggagas ide "gila". Dia berpikiran bahwa jika laki-laki tidak kawin, mereka akan bergabung menjadi tentara. Makanya, dia memutuskan untuk tidak mengizinkan laki-laki kawin.

Kalangan remaja menganggap bahwa ini adalah hukum biadab. Valentine juga tidak mendukung ide gila ini. Sebagai seorang pendeta, dia bertugas menikahkan lelaki dan perempuan. Bahkan, setelah pemberlakuan hukum oleh kaisar, dia tetap melakukan tugasnya ini dengan cara rahasia dan ini sungguh sangat mengasyikkan. Bayangkan, dalam sebuah kamar hanya ada sinar lilin dan ada pengantin putra dan putri serta Valentine sendiri. Peristiwa perkawinan diam-diam inilah yang menyeret dirinya ke dalam penjara dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Walaupun demikian, dia selalu bersikap ceria sehingga membuat beberapa orang datang menemuinya di dalam penjara. Mereka menaburkan bunga dan catatan-catatan kecil di jendela penjara. Mereka ingin dia tahu bahwa mereka juga percaya tentang cinta dirinya. Salah satu pengunjung tersebut adalah seorang gadis anak sipir penjara. Dia mengobrol dengannya berjam-jam. Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil: Love from your Valentine. Dan pada tahun 496 Paus Gelasius menyeting 14 Februari sebagai tanggal penghormatan untuk Saint Valentine. Akhirnya secara gradual 14 Februari menjadi tanggal saling menukar pesan kasih, dan Saint Valentine menjadi patron dari para penabur kasih. Tanggal ini ditandai dengan saling mengirim puisi dan hadiah, seperti bunga dan gula-gula. Bahkan, sering pula ditandai dengan adanya kumpul-kumpul atau pesta dansa.

Dari paparan di atas kita tahu bahwa kisah cinta Valentine ini merupakan kisah cinta milik kalangan Kristen dan sama sekali tidak memiliki benang merah budaya dan peradaban dengan Islam. Namun, mengapa remaja-remaja Muslim ikut larut dan merayakannya? Ada beberapa jawaban yang bisa kita berikan terhadap pertanyaan tersebut. Pertama, kalangan remaja Muslim tidak tahu latar belakang sejarah Valentine's Day, sehingga mereka tidak merasa risih untuk mengikutinya. Dengan kata lain, remaja Muslim banyak yang memiliki kesadaran sejarah yang rendah. Kedua, adanya anggapan bahwa Valentine's Day sama sekali tidak memiliki muatan agama dan hanya bersifat budaya global yang mau tidak mau harus diserap oleh siapa saja. Ketiga, keroposnya benteng pertahanan relijius remaja Muslim sehingga tidak mampu lagi menyaring budaya dan peradaban yang seharusnya mereka "lawan" dengan keras. Keempat, adanya perasaan loss of identity kalangan remaja Muslim sehingga mereka mencari identitas lain sebagai pemuas keinginan mendapat identitas global. Kelima, hanya mengikuti tren yang sedang berkembang agar tidak disebut ketinggalan zaman. Keenam, adanya pergaulan bebas yang kian tak terbendung dan terjadinya de-sakralisasi seks yang semakin ganas. Mungkin masih ada deretan jawaban lain yang bisa diberikan terhadapa pertanyaan di atas.

Islam, Valentine's Day, dan Cinta

Bisa kita lihat pada bahasan di atas bahwa Valentine's Day merupakan peringatan "cinta kasih" yang diformalkan untuk mengenang sebuah peristiwa kematian seorang pendeta yang mati dalam sebuah penjara. Yang kemudian diabadikan oleh gereja lewat tangan Paus Gelasius. Maka, merupakan sebuah kurang cerdas jika kaum Muslim dan secara khusus kalangan remajanya ikut melestarikan budaya yang sama sekali tidak memiliki ikatan historis, emosioal, dan religius dengan mereka. Keikutsertaan remaja Muslim dalam "hura-hura" ini merupakan refleksi sebuah kekalahan dalam sebuah pertarungan mempertahankan identitas dirinya. Mungkin ada sebagian remaja yang akan bertanya: Kenapa memperingati sebuah tragedi cinta itu tidak boleh dilakukan? Apakah Islam melarang cinta kasih? Bukankah Islam menganjurkan pemeluknya kasih kepada sesama?

Tak ada yang menyangkal bahwa Islam tidak melarang cinta kasih. Islam sendiri adalah agama kasih dan menjunjung cinta kepada sesama. Dalam Islam cinta demikian dihargai dan menempati posisi sangat terhormat, kudus, dan sakral. Islam sama sekali tidak phobi terhadap cinta. Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun demikian, Islam tidak menjadikan cinta sebagai komoditas yang rendah dan murahan. Cinta yang merupakan perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihanya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang dalam Islam dibagi menjadi tiga tingkatan yang kita tangkap dari ayat Al-Quran. "Katakanlah: Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kerabat-kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerusakannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu senangi lebih kau cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (At-Taubah: 24).

Dalam ayat ini menjadi jelas kepada kita semua bahwa cinta yang utama adalah cinta kepada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya. Inilah yang disebut dengan cinta hakiki. Cinta hakiki akan melahirkan pelita. Cinta hakiki yang dilahrikan iman akan senantiasa memberikan kenikmatan-kenikmatan nurani. Cinta hakiki akan melahirkan jiwa rela berkorban dan mampu menundukkan hawa nafsu dan syahwat birahi. Cinta akan menjadi berbinar tatkala orang yang memilikinya mampu menaklukkan segala gejolak dunia. Cinta Ilahi akan menuntun manusia untuk hidup berarti.

Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Maka, seorang mukmin tidak dianggap beriman sebelum dia berhasil mencintai saudaranya laksana dia mencinta dirinya sendiri (HR Muslim). "Perumpamaan kasih sayang dan kelembutan seorang mukmin adalah laksana kesatuan tubuh; jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka akan merasakan pula tubuh yang lainnya: tidak bisa tidur dan demam." (Bukhari dan Muslim). Seorang Mukmin memiliki ikatan keimanan sehingga mereka menjadi laksana saudara (Al-Hujarat: 13), dan cinta yang meluap sering kali menjadikan seorang Mukmin lebih mendahulukan saudaranya daripada dirinya sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan (Al-Hasyr: 9).

Di mata Islam mencintai dan dicintai itu adalah "risalah" suci yang harus ditumbuhsuburkan dalam dada setiap pemeluknya. Makanya Islam menghalalkan perkawinan. Islam tidak menganut "selibasi" yang mengebiri fitrah manusia, seperti yang terjadi dalam ajaran Kristen dan Hindu serta Budha yang menganut sistem sosial yang dikenal dengan kependetaan. Sebab, memang tidak ada rahbaniyah dalam Islam.

Valentine's Day yang merupakan ungkapan kasih yang bukan bagian dari agama kita, juga saat ini dirayakan dengan menonjolkan aksi-aksi permisif, dengan lampu remang, dan lilin-lilin temaram. Meniru perilaku agama lain dan sekaligus melegalkan pergaulan bebas inilah yang tidak dibenarkan dalam pandangan Islam.


By: Ustad Jefri Al Bukhori